Sabtu, 22 Oktober 2011

Asal mula lagu Indonesia Raya dan Maknanya

Lagu ‘Indonesia Raya’ asal mulanya lagu perjuangan yang kemudian diangkat menjadi lagu kebangsaan dan disebut pula sebagai musik fungsional. Fungsi bersifat upacara lebih ditonjolkan dari pada nilai estetisnya, dimaksudkan secara seremonial tidak selalu harus memenuhi persyaratan teknik komposisi musik yang sempurna seperti karya musik simponi. Menurut akhli ilmu jiwa massa mengatakan bagaimanapun lemahnya lagu kebangsaan ditinjau dari komposisi musik tetapi daya tariknya mampu membangkitkan semangat terutama makna yang terkandung dalam syair lagu itu. Dalam konteks sejarah, perubahan dan perkembangannya dari judul penulisan ini adanya upaya melihat sejarah Indonesia dari sudut pandang orang Indonesia dengan menekankan dinamika masyarakat, sehingga Indonesia bukanlah hanya ajang dari permainan kekuatan luar semata-mata, yaitu dikotomi dari oposisi antara terjajah dan penjajah sebagai pusat perhatian. Dalam hal ini sejarah mempunyai peranan yang penting, karena dengan melihat kemasa lalu akan dapat membangun masa depan yang lebih baik. Namun pada kenyataannya Indonesia dari masa kemerdekaannya hingga reformasi selalu terjadi konflik sosial. Suasana politik rezim di era kepemimpinan yang berubah-ubah adalah akibat warisan kolonialisme masih mempengaruhi kebebasan demokrasi kita yang belum sepenuhnya padam. Tulisan ini berusaha melakukan dekonstruksi dan rekonstruksi perlawanan kolonisasi, sejalan dengan perubahan fungsi lagu “Indonesia Raya’ dari masa penjajahan hingga kemerdekaan. Pendapat teori perubahan sosial yang dikemukakan oleh Robert E. Park dengan mengikuti pandangan Spencer dan Durkheim, bahwa perubahan sosial yang terjadi dalam kesenian juga akibat adanya perubahan dari masyarakatnya sesuai dengan kondisi saat itu. Dalam hal ini terjadinya perubahan pada lagu ‘Indonesia’ disesuaikan dengan konteks perkembangannya dibentuk oleh panitia lagu kebangsaan ‘Indonesia Raya’ menjelang detik-detik proklamasi kemerdekaan sebagai simbol perlawanan sekaligus sarana upacara.
Ditengah terpuruk dan upaya untuk bangkit lagi, bangsa ini tidak akan pernah lupa dengan peringatan sekaligus perayaan tahunan hari kemerdekaannya. Salah satu ritual yang tidak boleh diabaikan adalah menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ sebagai kesepakatan dibawah semangat Nasionalisme yang telah ditetapkan sebagai lagu Nasional. Terlepas dari apa makna lagu tersebut bagi anak bangsa saat ini, lagu tersebut menjadi saksi sejarah serta ikut melakukan dan membuktikan perjuangan kedaulatan negara tercinta ini dari masa kemasa hingga pergantian generasi. Tentu tidak terlalu penting apakah perjuangan mau dipahami sebagai sebuah spirit fisik-non fisik, karena pada kenyataannya banyak efek penguatan mental dari hasil impresi konseptual seniman musik. Timbulnya semangat, cinta, ketaatan, kesetiaan terhadap bangsa dan negara dalam berbagai bentuk hanya sebagian dari maksud penciptaan karya ini. Akhirnya penulisan sejarah sangat tergantung kepada kondisi obyektif, berupa tersedianya sumber dan kondisi subyektif. Dimaksudkan dari uraian mengenai model yang kiranya jelas, untuk meningkatkan pengetahuan sejarah dalam menentukan strategi yang tepat sesuai kondisi obyektif dan subyektif, serta tujuan dari penulisannya. Sejak awal penelitian lagu ‘Indonesia Raya’ telah dilakukan sejumlah pengumpulan data-data kualitatif, hingga penulisan ini berhasil dihimpun dari buku-buku sejarah, majalah, brosur, makalah seminar, pidato ilmiah, jurnal dan sumber-sumbar lain. Dalam menganalisis data kualitatif yang diperlukan adalah melakukan seleksi data sesuai kebutuhan. Kemudian dilakukan eksplanasi secara kritis terhadap imformasi yang berhasil dikumpulkan melalui sumber tertulis yang dapat dipercaya. Setelah selesai maka dilakukan penulisan secara bertahap dimulai gerakan Budi Utomo dan sumpah pemuda, masa pendudukan Jepang dan revolusi Indonesia, dimasa kemerdekaan, analisis ini dibahas agar menjadi pengetahuan yang bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar